Tallo, Makassar

5°07′18″S 119°26′06″E / 5.12166535756828°S 119.43493062229152°E / -5.12166535756828; 119.43493062229152Koordinat: 5°07′18″S 119°26′06″E / 5.12166535756828°S 119.43493062229152°E / -5.12166535756828; 119.43493062229152Negara IndonesiaProvinsiSulawesi SelatanKotaMakassarPemerintahan
 • CamatDrs. Andi Zainal Abidin Takko, M.SiKode Kemendagri73.71.07 Kode BPS7371090 Desa/kelurahan15

Tallo (Makassar: ᨈᨒᨚ) adalah sebuah kecamatan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Pada dekade pertama abad ke-20, Tallo merupakan bekas wilayah utara Kesultanan Tallo yang diubah menjadi Distrik Tallo oleh Pemerintah Hindia Belanda. Wilayah Kecamatan Tallo telah terbagi menjadi 15 kelurahan dengan luas 5,83 km2.

Sejarah

Pada masa Pemerintah Hindia Belanda selama periode 1903–1906, wilayah Kota Makassar mengalami perluasan. Tallo saat itu merupakan bekas wilayah bagian utara Kesultanan Tallo yang kemudian dijadikan Distrik Tallo. Wilayahnya dijadikan bagian dari Kota Makassar bersama dengan batas selatan bekas Kesultanan Tallo yaitu kampung Mariso. Tujuan perluasan wilayah Kota Makassar pada periode ini untuk menyesuaikan perubahan sistem ketatanegaraan yang memberlakukan undang-undang desentralisasi.[1]

Wilayah administratif

Kecamatan Tallo memiliki wilayah seluas 5,83 km2. Persentase luas wilayahnya sebesar 3,32% dari total luas Kota Makassar. Wilayah Kecamatan Tallo terbagi menjadi 15 kelurahan.[2] Nama-nama kelurahannya yaitu:[butuh rujukan]

Peta Administratif Kecamatan Tallo, Kota Makassar
  1. Buloa
  2. Bunga Eja Beru
  3. Kalukuang
  4. Kaluku Bodoa
  5. La'latang
  6. Lakkang
  7. Lembo
  8. Pannampu
  9. Rappojawa
  10. Rappokalling
  11. Suangga
  12. Tallo
  13. Tammua
  14. Ujung Pandang Baru
  15. Wala-Walaya

Demografi

Jumlah dan kepadatan penduduk

Pada tahun 2000, jumlah penduduk di Kecamatan Tallo sebanyak 115.527 jiwa. Lalu pada tahun 2004, jumlah penduduk di Kecamatan Tallo sebanyak 127.648 jiwa. Persentase laju pertumbuhan penduduknya pada periode 2000–2004 sebesar 2,53%. Kemudian pada tahun 2005, jumlah penduduk di Kecamatan Tallo bertambah sebesar 0,39% sehingga menjadi sebanyak 128.141 jiwa.[3]

Rumah tangga

Pada tahun 2000, jumlah rumah tangga di Kecamatan Tallo sebanyak 25.526 rumah tangga. Tiap rumah tangga di Kecamatan Tallo pada tahun 2000, rata-rata memiliki anggota keluarga sebanyak 4,57. Kemudian pada tahun 2004, jumlah rumah tangga di Kecamatan Tallo sebanyak 24.883 dan pada 2005 sebanyak 35.237. Rata-rata anggota rumah tangga pada tahun 2004 sebanyak 5,13 dan menurun menjadi 3,64 pada tahun 2005.[4]

Ekonomi

Mata pencaharian

Industri pakaian jadi

Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Penanaman Modal Kota Makassar mencatat bahwa di Kota Makassar selama periode tahun 2002–2007 terdapat sebanyak 25 macam jenis industri pakaian jadi. Metode utama yang digunakan dalam kegiatan usaha ialah konfeksi. Kecamatan Tallo menjadi salah satu kecamatan di Kota Makassar yang memiliki industri ini.[5]

Referensi

Catatan kaki

  1. ^ Iqbal, L. O. S. M., dkk. (2021). Kutub Pertumbuhan dan Gentrifikasi Kawasan Pinggiran Kota Makassar (PDF). Gowa: Pusaka Almaida. hlm. 68. ISBN 978-623-226-302-4.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  2. ^ Hamsah (2017). Modal Sosial dalam Program Makassar Tidak Rantasa (PDF). MIB Indonesia. hlm. 4. ISBN 978-602-61189-9-8.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
  3. ^ Mansyur 2022, hlm. 23.
  4. ^ Mansyur 2022, hlm. 24.
  5. ^ Suryani, H., dkk. (2017). Pelatihan Pengelolaan Limbah Industri Pakaian Jadi (PDF). Makassar: Badan Penerbit Universitas Negeri Makassar. hlm. 2. ISBN 978-602-6883-49-0.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)

Daftar pustaka

  • Mansyur, Umar (2022). Manajemen Transportasi Publik Berkelanjutan: Studi Kasus Angkutan Umum Penumpang Non-Bus di Kota Makassar. Bogor: CV. Diva Pustaka. ISBN 978-623-99802-0-7.  Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)