HibatullahAl-Imam Al-Lalika'i
|
---|
Kun-yah | Abul Qasim |
---|
Nama | Hibatullah |
---|
Nisbah | Al-Lalika'i Ar-Razi Ath-Thabari |
---|
Zaman | Abad ke-4-5 H |
---|
Wilayah aktif | Irak |
---|
Karya yang terkenal | Syarah Ushul I'tiqad Ahlus Sunnah wal Jama'ah |
---|
|
Abul Qasim Hibatallah al-Lalaka'i dikenal sebagai Imam Al-Lalika'i (bahasa Arab: اللالكائي) adalah seorang ahli hadits, hafizh, mufti, dan imam ahlus sunnah dari mazhab Syafi'i di kota Baghdad pada awal abad ke 5 Hijriah.[1][2]
Namanya adalah Abul Qasim Hibatullah bin Al-Hasan bin Manshur Ar-Razi Ath-Thabari Al-Lalika'i. Ia berasal dari negeri Thabaristan,[3] dan pergi menuntut ilmu agama ke kota Ar-Roy, sehingga ia memiliki nisbah Ar-Razi. Kemudian ia tinggal di Baghdad, tetapi tidak terlalu lama sehingga tidak dinisbahkan sebagai Al-Baghdadi. Ia wafat di kota Dimur pada hari selasa pada bulan Ramadhan tahun 416 H.[3]
Karya tulisnya yang dikenal luas adalah Syarh Ushul I'tiqad Ahlussunnah wal Jamaah, sebuah kitab dalam bidang akidah Islam. Gurunya yang terkenal adalah Abu Hamid Ahmad bin Muhammad bin Ahmad Al-Isfirayini (w. 406 h) seorang imam dari mazhab Syafi’i pada zamannya. Sedangkan muridnya yang terkenal adalah Abu Bakar Ahmad bin Ali Al-Khatib Al-Baghdadi (w. 463 H (1070/1071 M)).
Nama nisbahnya al-Lālakāʾī (kadang disebut al-Lālakāʾī, al-Alkaʾī, dan al-Alkāī) maknanya adalah "tukang sepatu". Kata tersebut berasal dari bahasa Persia lalak atau lalaka (dari bahasa Arab lawalik) yang berarti sandal atau alas kaki satu ukuran. Tidak pasti apakah dia benar-benar bekerja sebagai pembuat sepatu di masa hidupnya. Karena biografi tentangnya tidaklah terlalu rinci. Sumber biografi yang paling akurat adalah yang ditulis oleh murid langsungnya sendiri yaitu Al-Khatib al-Baghdadi yang juga seorang ahli hadits terkemuka.
Referensi
- ^ Ada sebagian pendapat ia bermazhab Hanbali, tetapi pendapat yang kuat ia adalah bermazhab Syafi'i
- ^ http://library.islamweb.net/newlibrary/display_book.php?idfrom=4094&idto=4094&bk_no=60&ID=3954
- ^ a b http://shamela.ws/index.php/author/144
Pranala luar
- (Arab) Kitab Syarh Ushul I'tiqad Ahlussunnah wal Jama'ah
Ulama-Ulama Ahli Fiqih Mazhab Syafi'i |
---|
Abad ke-3 H | Imam Asy-Syafi'i (wafat 204 H) • Imam Ahmad (wafat 241 H) • Imam Bukhari (wafat 256 H) • Imam Abu Dawud (wafat 275 H) • Imam At-Tirmidzi (wafat 279 H) • Syeikh Juneid al-Bagdadi (wafat 298 H) |
---|
Abad ke-4 H | Imam An-Nasa'i (wafat 303 H) • Abu Hasan al Asy'ari (wafat 324 H) • Ibnul Haddad (wafat 345 H) • Ar-Razi (wafat 347 H) • Ibnul Qathan (wafat 359 H) • Ibnul Bahran (wafat 361 H) • Al-Qaffal al-Kabir (wafat 366 H) • Ad-Daruquthni (wafat 385 H) • Al-Isma'ili (wafat 392 H) • Al-Qadhi Al-Jurjani (wafat 392 H) • As-Susi (wafat 396 H) • Ibnu Laal (wafat 398 H) |
---|
Abad ke-5 H | Al-Lalika'i (wafat 416 H) • Al-Mawardi (wafat 450 H) • Imam Al-Baihaqi (wafat 458 H) |
---|
Abad ke-6 H | Imam Al-Ghazali (wafat 505 H) • Imam Al-Baghawi (wafat 516 H) • Ibnu Asakir (wafat 576 H) • Abu Syuja (wafat 593 H) |
---|
Abad ke-7 H | Al-Mundziri (wafat 656 H) • Imam An-Nawawi (wafat 676 H) • Imam Ar-Rafi'i (wafat 623 H) • Ibnu Malik (wafat 672 H) • Al-Baidhawi (wafat 691 H) • Syaikh Ibrahim ad Dasuqi (wafat 696 H) |
---|
Abad ke-8 H | Ibnu Katsir (wafat 774 H) • Ibnu Daqiq al-Ied (wafat 702 H) • Quthbuddin asy-Syirazi (wafat 710 H) • Taqiyuddin as-Subki (wafat 756 H) • Az-Zarkasyi (wafat 794 H) |
---|
Abad ke-9 H | Ibnu Al-Mulaqqin (wafat 804 H) • Ibnu Ruslan (wafat 844 H) • Ibnu Hajar Al 'Asqalani (wafat 852 H) • Jalaluddin al-Mahalli (wafat 864 H) • Imamul Kamiliyah (wafat 874 H) |
---|
Abad ke-10 H | Jamaluddin An-Nasyiri (wafat 911 H) • Imam As-Suyuthi (wafat 911 H) • Jalaluddin al-Karaki (wafat 912 H) • Ibnu Abi Syarif (wafat 923 H) • Abul Fatah al-Mishri (wafat 963 H) • Hasanuddin (wafat 964 H) • Ibnu Qassim al-'Ubaidi (wafat 994 H) • Mirza Makhdum (wafat 995 H) |
---|
Abad ke-11 H | |
---|
Abad ke-12 H | |
---|
Abad ke-13 H | |
---|
Abad ke-14 H | Abdul Karim Tebuwung (wafat 1313 H) • Nawawi al-Bantani (wafat 1315 H) • Ahmad Khatib al-Minangkabawi (wafat 1334 H) • Muhammad Saad Munqa (wafat 1339 H) • Syeikh Muhammad Saleh al-Minankabawi (wafat 1351 H) • Syeikh Khatib 'Ali (wafat 1353 H) • Muhammad Jamil Jaho (wafat 1360 H) • Hasjim Asy'ari (wafat 1367 H) • Abdul Wahid Tabek Gadang (wafat 1369 H) • Musthafa Husein al-Mandili (wafat 1370 H) • Dimyathi Syafi'ie (wafat 1378 H) • Abdul Qadir bin Abdul Mutalib al-Mandili (wafat 1385 H) • Al-Habib Ali bin Abdurrahman al-Habsyi (wafat 1388 H) • Habib Salim bin Djindan (wafat 1389 H) • Sulaiman ar-Rasuli (wafat 1390 H) • Abdul Wahab Hasbullah (wafat 1391 H) • Al-Habib Ali bin Husein al-Attas (wafat 1396 H) |
---|
Abad ke-15 H | |
---|
Cetak tebal adalah yang sangat terkemuka di zamannya, metode penentuan abad seorang ulama dengan tahun kematiannya, Lihat Panduan Penggunaan |
| Artikel bertopik Ulama ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya. |